Hal paling utama di tengah gampangnya akses tehnologi dan jumlahnya service berbasiskan internet ialah literasi digital dan kepedulian warga pada keamanan data mereka sendiri.
Hal itu diutarakan pada acara inspirato share sesi bertema “bahaya di balik trend perampokan data digital” yang dituruti oleh tekno liputan6.com.
Dosen it dari kampus gunadarma. Avinanta tarigan. Mengutarakan salah satunya langkah untuk menahan perampokan data digital yakni dengan tingkatkan literasi digital warga. Ditambah lagi. Ucapnya. Kepedulian beberapa orang pada resiko keamanan digital berlainan. Bahkan juga ada yang tidak perduli.
“warga harus membudayakan membaca info. Baik itu pemakai baru atau telah lama. Atau yang kelak akan memakai internet.” papar avin.
Pengetahuan berkenaan ranah digitl adalah hal yang penting. Masalahnya aktor kejahatan Slot QQ Online digital sekarang ini dipandang makin pandai cari sela keamanan. Tetapi di lain sisi makin banyak program datang dengan keamanan yang belum optimal.
“gabungan ke-2 nya ini membuat breach. Ditambahkan lagi agennya yakni malware.” ucapnya.
Ditambah komisioner komnas ham. Choirul anam. Perampokan data sendiri dipandang selaku satu pelanggaran ham. Dia juga mengharap bakal ada penegakan hukum yang optimal untuk dapat menahan perampokan data.
“menebarkan data itu masuk di pelanggaran ham. Secara konsep dasar. Ham itu menempel ke dianya. Dan jika ia tidak sepakat. Jadi tidak dapat.” papar choirul.
Disamping itu. Choirul mengutamakan jika seluruh pihak harus perduli dengan keamanan data mereka di ranah internet. Menurut dia. Jangan gampang yakin dengan info apa saja yang belum ditegaskan kebenarannya.
“kita dalam digital ini harus aware. Dan protektif pada info yang kita punyai.” terangnya.
Selanjutnya. Avin menjelaskan. Usaha menahan perampokan data digital ini semakin lebih optimal bila menyertakan seluruh pihak. Pemerintahan. Ucapnya. Harus juga merengkuh akademiki di dunia riset.
Keterkaitan akademik dipandang akan berperan dalam usaha untuk menyaksikan apa yang akan berlangsung di depan. Misalkan 10 tahun di depan. Dan resiko-risikonya.
“ini pr bersama. Jika dunia akademik ikut kemungkinan kelak akan bermanfaat. Hingga kita dapat siap-siap. Saat ada tehnologi baru. Kita telah ada ruu-nya. Sedia payung saat sebelum hujan.” terangnya.